SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Naiknya tarif air PDAM/ Perumda Tirta Musi disebut Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai penyumbang inflasi.
Statistisi Ahli Madya BPS Sumsel, Intan Yudistri Febrina mengatakan, selain tarif PDAM bahan pokok lainnya sebagai penyumbang inflasi yakni cabai merah, daging ayam ras dan beras.
“Komoditas utama penyumbang inflasi yakni kenaikan tarif air minum PDAM,” katanya, Rabu (1/11/2023).
Inflasi di Sumsel yang merupakan gabungan Indeks Harga Konsumen (IDK) Lubuk Linggau dan Palembang. Palembang 0,53 persen dan Lubuk Linggau 0,19 persen.
“Dari 0,5 persen itu PDAM andil 0,3 persen karena kenaikan tarif,” katanya.
Intan mengatakan, diperkirakan akhir tahun akan tetap terjadi kenaikan karena akan menghadapi natal dan tahun baru.
Selain itu saat ini sedang dihadapi dengan dampak El Nino mempengaruhi komoditas-komoditas pertanian.
“Inflasi akan terus meningkat namun mungkin perubahannya yang tidak terlalu jauh karena kita belum bisa memprediksi harganya,” katanya.
Menurut Intan, cabai merah itu naik karena bukan daerah sentra jadi sebagian besar dari jawa.
Sednagkan dari tempat produksinya sendiri cabai merahnya produksinya mulai menurun karena pengaruh musim kemarau, El Nino dan diserang hama.
“Jadi kalau di sentra menurun otomatis masuk ke kita menurun dan harganya mengalami kenaikan,” katanya.
Masih dikatakan Intan, untuk menekan inflasi pihaknya berharap pemerintah daerah bisa menjaga stabilitas dengan mengadakan operasi pasar.
“Pemerintah sering mengadakan operasi pasar namun operasi pasar harus masif dilakukan di pasar-pasar untuk periode panjang jangan sebulan sekali itu tidak menstabilkan harga,” katanya. (Nda)
Editor : Edi