SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Dua pelaku penganiayaan terhadap adik kandung Bupati Muratara, Arwandi alias Arwan alias Arman (30) dan kakaknya Ariyansyah (35) resmi menjadi tersangka dan kini ditahan di Mapolda Sumsel.
Dalam pemeriksaan, kepada penyidik Unit 2 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel, warga Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara ini mengaku kabur ke hutan usai kejadian. Keduanya sembunyi di hutan yang berada di Desa Batu Kucing, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara.
“Sembunyi dari malam sampai besok siang, setelah diamankan sekitar pukul 13.00 WIB,” ujar tersangka Arwan alias Arman saat diwawancarai Jumat (8/9/2023).
“Setelah roboh, kami serang dan kami bacok. Saat itu saya khilaf dan tidak tahu apa-apa lagi dan langsung kabur dari lokasi kejadian,” ungkap Arman. Tersangka juga tak menyangka setelah peristiwa berdarah itu rumah miliknya dan rumah saudara-saudaranya dibakar warga.
Sebanyak sembilan rumah yang dibakar warga yakni dua rumah kakak tertua, empat rumah kakak kedua, datu rumah Arwan, satu rumah Ariyansyah dan satu bedeng 4 pintu milik kakak tersangka.
Peristiwa berdarah itu bermula saat korban menghadiri rapat di rumah warga bernama Pandit di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara. Rapat dihadiri Camat Rawas Ilir Husen, Pj Kades Belani Paisol, Sat Pol PP Kecamatan Rawas Ilir Yansah, korban Abadi dan Deki serta warga lainnya.
Saat rapat berlangsung, datanglah pelaku Arwan masuk ke dalam rumah Pandit. Mengetahui kehadiran Arwan, korban Abadi memintanya keluar, karena rapat tersebut digelar secara internal.
Pelaku Arwan diminta dan dipersilakan menunggu di luar, tak senang dan karena merasa diusir, pelaku Arwan tersinggung dan terlibat keributan dengan Deki.
Kejadian itu diketahui dan sempat dipisah oleh korban Abadi. Kemudian pelaku Arwan pergi meninggalkan rumah Pandit tempat digelarnya rapat. Tak berselang lama kemudian, pelaku Arwan datang bersama kakaknya Ariyansyah dengan mengendarai mobil Mitsubishi Xpander warna silver.
Kedua pelaku sambil membawa sajam jenis parang dan terjadilah keribuatan, pelaku Arwan membacok Deki dan mengenai kedua tangannya. Korban Deki berlari masuk ke rumah Pandit sambi meminta pertolongan, mengetahui kejadian tersebut korban Abadi keluar rumah dan dikeroyok kedua pelaku dan terjadilah penganiyaan.
Korban Abadi menderita luka bacok di bagian wajah, kepala dan luka lainnya. Penganiayaan ini disaksikan oleh Dede, Erwin, Toni. Kedua pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian dengan mobil.
Korban Abadi dan Deki langsung dibawa ke Puskesmas Bingin Teluk, namun nyawa Abadi tak tertolong dan akhirnya meninggal duni sedangkan korban Deki menjalani perawatan di rumah sakit. (Ela)
Editor : Ferly