SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Polisi membubarkan konser Superman Is Dead (SID) yang berlangsung Selasa (29/8/2023) malam di halaman Palembang Trade Center (PTC).
Sebelum pembubaran itu, polisi lebih dulu melakukan razia dan menemukan penonton yang membawa botol miras, senjata tajam, hingga narkoba jenis ganja.
“Sebelum kegiatan kan kita melakukan razia di sekitaran lokasi konser, jadi kita menemukan banyak bekas botol minuman keras dan ada beberapa yang bawa sajam bahkan Ada juga yang bawa ganja,” ungkap Kabag Ops Polrestabes Palembang, AKPB Hadi Wijaya, Rabu (30/8/2023).
Pengunjung yang kedapatan membawa ganja kemudian langsung dibawa ke Satres Narkoba Polrestabes Palembang. “Satu yang diamankan atas kepemilikan ganja. Diamankannya di Satresnarkoba,” jelas Hadi.
Kemudian pada saat konser berlangsung, kondisi mulai ricuh. Dari video beredar yang dilihat, tampak sejumlah penonton yang dicurigai tak punya tiket menerebos pagar pembatas di lokasi bahkan sejumlah penonton lain juga tampak baku hantam di tengah kerumunan.
“Diduga mereka baru mengonsumsi miras dan ganja karena tercium bau tak sedap dari arah kerumunan penonton, apalagi mereka yang minum miras di luar sebagian sudah masuk ke dalam,” lanjut Hadi.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya harus meng hentikan kegiatan itu. Mereka menjebol pembatas itu karena pertama, mereka tak punya tiket. Kedua karena overcapacity, yang seharusnya 5 orang ternyata yang hadir lebih dari 5 ribu,” ungkap Hadi.
Usai pembubaran, ia memastikan bahwa tidak terjadi keributan lebih jauh. Para penonton dapat diarahkan untuk meninggalkan lokasi dengan tertib. “Alhamdulillah aman, setelah kita bubarkan mereka pulang dengan baik, nggak ada kerusuhan semalam, nggak ada apa. Kalau tidak kita antisipasi dari awal, kita tidak tahu bakal seperti apa kejadian itu,” sambungnya.
Sementara itu, terkait pembubaran acara, polisi memastikan pihak penyelenggara atau EO akan bertanggung jawab mengganti kerugian penonton apabila ada yang sudah membeli tiket tetapi tidak dapat masuk karena acara disetop.
“Pihak EO bertanggung jawab atas kejadian tersebut, andaipun sudah ada tiket yang terjual, ya mereka harus kembalikan ke masyarakat namun sejauh ini tidak ada laporan terkait itu,” pungkasya. (Ela)
Editor : Ferly