Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD

Palembang Marak TPS Liar, Armada Sampah Minim

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Armada pengangkut sampah yang dimiliki Pemerintah Kota Palembang saat ini dinilai belum ideal. Ditambah lagi dengan maraknya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) liar.

Dengan masih belum idealnya jumlah armada, maka tidak heran jika masih ada sampah-sampah di TPS yang belum diangkut, meski saat menjelang siang hari seperti di Kebun Bunga, juga kawasan Plaju.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Akhmad Mustain mengatakan, jumlah sampah yang diproduksi setiap harinya sebanyak 1.200 – 1.300 ton.

“Armada kita total 131 unit, ini sebelumnya sudah ada penambahan dari pembelian yang dilakukan sebanyak 10 unit baru-baru ini,” katanya, Selasa (11/7/2023).

Mustain mengatakan, idealnya pengangkutan sampah dilakukan dua rit dalam sehari untuk satu truk sampah.

Tulisan lainnya :   Wawako Perdana Turun ke Lapangan, Wacanakan Tiap Kampung Bangun Hydran

Apalagi dengan jumlah sampah rumah tangga yang terus meningkat setiap tahunnya bahkan sampai maksimal 1200 ton perhari.

“Maka dibutuhkan 250 truk sampah, satu truk mengangkut 4 ton setiap hari atau masing-masing rit mengangkut 2 ton,” katanya.

Selain itu, DLHK Kota Palembang juga harus menuntaskan persoalan TPS liar yang dijadikan masyarakat untuk membuang sampah sembarang. “Ada 456 TPS liar di 18 kecamatan,” katanya.

Dikatakannya, kategori TPS liar ini, yaitu salah satunya TPS yang sampah sering kali dibuang ke pinggir jalan, atau bukan di tempat TPS DLHK ataupun swadaya.

“TPS liar ini ialah yang pembuangan sampah ada yang di pinggir-pinggir jalan, tapi tetap harus di angkut oleh DLHK,” katanya.

Tulisan lainnya :   Vaksin Kini Sasar Pedagang, Dimulai dari Pasar Cinde Palembang

Sementara TPS resmi sendiri terbilang lebih sedikit. Bahkan, belakangan ini banyak orang yang meminta TPS ditutup karena alasan pribadi warga itu sendiri.

Misal, kata Mustain, ada TPS kemudian lahan atau tanah di sebelahnya dibeli, maka pemilik lahan akan berupaya untuk minta dilakukan penutupan di TPS tersebut.

“Banyak kejadian seperti ini. Kita juga tidak bisa menyalahi karena permintaan juga diajukan, dan TPS didepan tanahnya mereka (warga minta penutupan TPS),” katanya.

Sekarang ini memang yang menjadi solusi bagaimana memperkuat infrastruktur/ armada. “Agar sampah bisa langsung diangkut ke TPA, tanpa ada yang mengendap di TPS,” katanya. (Nda)

Editor : Edi

Check Also

Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim usai pertemuan dengan Kepala Sentra “Budi Perkasa” Kemensos RI. Foto: Kominfo Palembang.

Palembang Bangun Sekolah Rakyat Tanpa Biaya untuk Siswa

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang menggandeng Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk menghadirkan Sekolah Rakyat, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *