SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Sejak Sabtu (22/4/2023) usai subuh, umat Islam di Kota Palembang berbondong-bondong mendatangi masjid atau lapangan, untuk melaksanakan sholat Idul Fitri 1444 H. Takbiran menggema di mana-mana, tak hanya di masjid, tapi juga di jalan-jalan.
Begitu juga di Masjid Agung, sejak subuh sudah ribuan warga datang. Padahal sholat baru dimulai lebih dari pukul 07.00. Tampak ikut sholat di Masjid Agung antara lain Gubernur Sumsel Herman Deru, Walikota Palembang Harnojoyo, Kapolrestabes Palembang, dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama.
“Saya bangga sekali, saat perjalanan saya melihat begitu ramainya masyarakat untuk sholat Idul Fitri di Masjid Agung ini,” kata Herman Deru usai Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Joyo Wikromo Palembang.
Dia mengatakan pada Idul Fitri 1444 H ada kesitimewaan, dimana saling menghormati dan bertoleransi yang tinggi dalam moderasi beragama. Tak hanya itu, ada keistimewaan berikutnya yakni pengendalian tranportasi yang luar biasa, karena arus mudik yang begitu tinggi.
“Sampai kemarin terpantau ada kurang lebih 7.000 kendaraan yang masuk ke Palembang. Ini menunjukkan ada kebaikan dan peningkatan ekonomi dari Idul Fitri sebelumnya,” tuturnya.
Untuk itu Herman Deru mengaku bersyukur dengan dicabutnya PPKM, sehingga ada keleluasaan bagi masyarakat untuk beraktivitas baik itu ekonomi, sosial dan lainnya.
Dalam pengendalian Inflasi lanjut Herman Deru Provinsi Sumsel sebagai Provinsi pengendali terbaik di Indonesia. “Seperti kemarin saya meninjau langsung kepasar tidak ada kelonjakan harga,” tuturnya.
Secara khusus juga Herman Deru menuturkan bahwa Pemprov Sumsel bersama Kabupaten/ Kota sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki Infrastruktur hingga pemeliharaanya.
Sementara itu, Walikota Palembang, H Harnojoyo mengatakan bahwa umat muslim merayakan kemenangan dan menyambut Idul Fitri dengan suka cita dan rasa syukur.
Dihari yang suci ini Harnojoyo mengingatkan agar untuk satukan niat, hilangkan rasa iri dan dengki serta sombong. “Mari kita ganti dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Khotbah, Ustadz Sulaiman M. Nur mengatakan bahwa negara yang kita cintai dimana tiga tahun kemarin sama dengan negara lain sedang merasakan pandemi covid-19.
Lanjut dia mengatakan ramadhan sudah melatih dan mendidik kita menjadi orang dermawan karena menginfaqkan sedakah. (Gih)
Editor : Edi