SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Sebelumnya diberitakan seorang bocah diPalembang Desfa sempat diberikan perawatan intensif di rumah RSMH dan dilakukan operasi usus buntu untuk ke empat kalinya.
Sebelumnya dia menjalani operasi usus buntu sebanyak tiga kali di rumah sakit Bari Palembang. Namun gagal dan justru mengeluarkan cairan yang keluar dari luka operasi. Akhirnya pada Minggu (19/3/2023) Desfa dinyatakan meninggal dunia.
Namun pada pemanggilan, Senin (20/3/2023), oknum dokter RS Bari inisial B tidak datang untuk memenuhi panggilan polisi. Oknum dokter itu dilaporkan oleh Herman, ayah Desfa.
“Kami sudah lakukan pemanggilan pertama terhadap terlapor dan dokter tersebut belum bisa datang dan meminta tambahan waktu untuk datang, dan kami akan lakukan pemanggilan untuk yang ke dua kalinya,” kata Dirkrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Agung Marlianto SIK.
Pihaknya juga berharap dalam pemanggilan kedua, pihak rumah sakit Bari dan dokter yang dilaporkan bisa hadir. Ditreskrimsus juga akan lakukan koordinasi dan bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang bisa menentukan apakah memang terjadi malpraktik melalui mekanisme pemeriksaan dari dewan melalui kode etik profesi kedokteran.
“Apabila ada pelanggaran SOP atau hal lainnya ini tentu menjadi dasar bagi pihak kepolisian untuk meningkatkan kasusnya dari penyelidikan ke penyidikan,” tutupnya. (ela)
Editor : Edi