SUMSELHEADLINE.COM – Baru-bari ini, orangtua salah satu siswa Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris. Dia meminta tolong agar kematian anaknya di Ponpes tersebut diusut tuntas oleh polisi, karena terdapat luka penganiyaan.
Pasca pertemuan dengan Hotman Paris, sejumlah media memberitakan kasus tersebut, termasuk juga media sosial. Bahkan Hotman Paris meminta Kapolda Jatim mengusut kasus yang menghilangkan nyawa siswa asal Palembang tersebut.
Korban penganiyaan itu adalah AM (16), siswa kelas 5i Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo, Jawa Timur.Santri asal Kota Palembang tersebu telah dimakamkan pada Selasa (23/8/2022) sore di Taman Pemakaman Umum (TPU) Palembang. i
Setelah dua hari viral, akhirnya pihak Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo mengeluarkan pernytaan. . Dalam pernyataan resminya, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, diwakili juru bicara (jubir) ponpes, Noor Syahid, menyampaikan permohonan maaf sekaligus berbelasungkawa atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumsel.
‘Kami sangat menyesalkan terjadi peristiwa yang berujung wafatnya almarhum. Sebagai ponpes yang concern terhadap pendidikan karakter anak, kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi di kemudian hari,” demikain dalam pernyataan resmi pihak Ponpes, Senin (5/9/2022).
Pihak ponpes meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Berdasarkan temuan dari tim pengasuhan santri, pihak Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo menemukan adanya dugaan penganiayaan.
“Kami langsung bertindak cepat dengan menindak / menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut,” katanya. Pada hari yang sama ketika santri AM wafat, pihak Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jatim juga langsung mengambil tindakan tegas, yakni dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat.
Para santri yang terlibat tersebut, langsung dikeluarkan dari Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jatim secara permanen. Mereka langsung diantar ke orangtua mereka masing-masing.
“Pada prinsipnya, kami, Pondok Modern Darussan Gontor, tidak menoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini,” Noor Syahid menegaskan. Kini polisi setempat pun sedang mengusut kasus itu.