SUMSELHEADLINE.COM — Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Profesor KH Said Aqil Siroj mengajak agar para santri untuk tidak memilih pemimpin yang tidak berilmu. Sebab, negara yang dipimpin oleh orang tidak berilmu bisa hancur.
“Pemimpin tidak boleh rakus, tamak. Pak Anies dan Muhaimin akan menjadi contoh pemimpin yang secukupnya,” ujar Said pers rilis yang diterima sejumlah media, Sabtu (13/1/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Said dalam acara Hari Ulang Tahun (Haul) ke-45 Kiai Haji (KH) M Bisri Syansuri, Nyai Hajah (Hj) Nur Khodijah Hasbullah ke-71, Masyayikh dan Dzuriyat, serta peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-109 Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba’ul Ma’arif Denanyar di Jombang, Jawa Timur (Jatim), Jumat (12/1/2024).
Tak hanya berilmu, lanjut Said, seorang pemimpin juga harus berani, baik itu berani menyatakan sikap yang benar maupun memberantas korupsi. “Pemimpin juga harus sehat fisik dan mentalnya. Pilih (pemimpin) sesuai hati nurani. Saya harapkan (semua kalangan, mulai dari) aparat, polisi, TNI, presiden sampai RT harus netral,” katanya.
Menurutnya, semua itu agar demokrasi di Indonesia dihormati dunia. Dia juga sempat bercerita tentang jasa kakek dari Anies Baswedan dalam kemerdekaan Indonesia. “Kakek beliau Abdurrahman (AR) Baswedan keliling ke Palestina, ke Mesir. Berjasa besar untuk menyambungkan kemerdekaan Indonesia dan menjadi pahlawan nasional,” ucapnya. (edi)
Editor: Ferly