Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD
Benda seperti ulat putih yang ditemukan di menu makan bergizi gratis di sebuah SDN di Empat Lawang. Foto: screenshot medsos.
Benda seperti ulat putih yang ditemukan di menu makan bergizi gratis di sebuah SDN di Empat Lawang. Foto: screenshot medsos.

Menu MBG Berulat Diperiksa BBPOM Palembang

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Menu makan bergizi Gratis (MBG) yang ditemukan berulat di di SD Negeri 8 Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan (Sumsel) diperiksa di laboratorium Balai Besar Pengecekan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang.

Kepala BBPOM Palembang, Yanni Ardianti melalui pesan WhatsApp admin BBPOM Palembang membenarkan bahwa sampel menu program Presiden Prabowo Subianto yang menyebabkan sejumlah siswa keracunan tersebut sedang dalam analisa dan pemeriksaan di laboratorium.

“Benar ada sampel MBG yang dibawa oleh Polres Empat Lawang telah kami terima, tepatnya pada hari ini pukul 08.00 WIB di BBPOM di Palembang,” katanya, Rabu (19/2/2025).

Menurutnya, sampel menu MBG tersebut butuh waktu pengujian dan analisa laboratorium. Meski sedang dalam proses pemeriksaan, BBPOM Palembang menyatakan jika hasil pengecekan akan diberikan langsung ke pihak kepolisian.

“Sampel tersebut masih dalam proses untuk dilakukan pengujian. Hasil uji belum dapat diberikan dan jikapun telah selesai uji, maka hasil uji akan disampaikan melalui pemilik sampel yakni Polres Empat Lawang,” jelasnya.

Tulisan lainnya :   Serap Aspirasi, Pj Walikota Palembang Blusukan ke Kampung

Sementara itu, ahli gizi dari Rumah Sakit Mohamad Hoesin (RSMH) menyatakan jika salah mengolah makanan atau tidak higienis juga bisa menjadi pemicu makanan cepat rusak dan berulat.

Nutrisionis RSMH Palembang dan Sekretaris DPD Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Sumsel, Septa Clara Astiyah, DCN, MARS, RD mengatakan, makanan yang dibiarkan terbuka akan mudah dihinggapi lalat atau serangga lain.

“Kita semua tahu kalau lalat itu membawa penyakit. Pada kaki lalat menempel larva-larva bakteri, lalat hinggap di makanan, larva yang ada di kaki akan menempel dan tinggal di permukaan makanan,” ujarnya

Ia menjelaskan bahwa pada suhu yang sesuai atau tropis maka larva akan menetas menjadi belatung.

Tulisan lainnya :   Siswa Nasabah SimPle di Palembang Dapat Asuransi Kecelakaan

“Kalau untuk di sayur ulatan bisa karena saat mencucinya sebelum dimasak tidak bersih sehingga kotoran dari tanah/larva/ulat daun ikut masuk dan berpotensi jadi belatung,” jelasnya

Selain itu cara menyimpan makanan yang lembab juga bisa memicu pertumbuhan belatung. “Cara mengolah yang tidak tepat atau tidak higienis atau salah memadukan bahan makanan bisa juga bikin makanan cepat basi dan berbelatung,” jelasnya.

Tak hanya itu, lauk dari sumber hewani seperti ayam, daging dan telur, memiliki hormon dan darah juga, merupakan media yang disukai kuman untuk berkembang biak jika tidak bersih.

“Jika saat memasaknya tidak benar-benar matang, maka akan cepat basi dan berulat,” ujarnya.

“Tapi kalau sayuran atau buah yang baru dipetik ada ulatnya malah artinya bagus. Buah itu tidak terkena pestisida jadi tidak tercemar bahan kimia,” tambahnya. (Nda)

Editor: Edi

Check Also

Kapal jukung yang meledak hanyut di Sungai Musi, Palembang, Jumat (9/5/2025) sore. Foto: screenshot medsos.

Kapal Jukung Meledak di Sungai Musi, Empat Penumpang Hilang

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Sebuah kapal jukung berisi sejumlah penumpang meledak di Sungai Musi, saat bversandar …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *