SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Meskipun belum diumumkan secara resmi oleh KPU, namun berdasarkan hitung cepat LSI dan rekap KPU Sumsel, hampir dipastikan pasangan nomor 1 Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) akan terpilih sebagai Gubernur dan Wakil gubernur Sumsel periode 2024-2029.
HDCU unggul jauh meninggalkan pasangan nomor 2 Eddy Santana Putra – Rizky Aprilia ( Era Baru) dan pasangan nomor 3 Mawardi Yahya – Anita Noeringhati ( Matahati).
Menariknya, pasangan Era Baru berhasil mengungguli pasangan Matahati yang berada diposisi terakhir. Padahal Matahati sendiri didukung partai-partai besar, seperti Gerindra, Golkar, PAN, PKB, Hanura, Gelora dan lainnya.
Atas hasil itu, pengamat politik Sumsel, Adriansyah Chaniago menjelaskan dalam kenteks Pilgub Sumsel, setidaknya ada tiga hal yang dilakukan pasangan calon yang bisa menyebabkannya tertinggal raihan suara.
Pertama, meninggalkan Herman Deru yang dikenal sebagai gubernur incumbent yang popularitas dan elektabilitasnya tinggi. Apalagi tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya sangat tinngi.
Kedua, meninggalkan figur yang sebelumnya sudah dideklarasi. Padahal secara politik figur itu mempunyai basis massa yang jelas, misalnya menjadi kepala daerah tertentu. Apalagi bila yang bersangkutan berasal dari daerah yang masyarakatnya dikenal memiliki primordialisme yang tinggi.
Ketiga, bahwa sekarang generasi muda hanya mengenal sosok yang berkiprah 10 tahun terakhir, sehingga figur-figur dalam tim pemenangan pun jadi penentu. Lalu jualan kampanye juga sangat berperan. Program lama sulit meraih hati rakyat, mengingat masyarakat sudah tahu bahwa program itu selama ini sudah berjalan.
Adriansyah menilai, saat debat calon yang banyak menyerang paslon lain justru akan jadi blunder. “Justru sikap calon yang cool dan tidak meladeni serangan itu justru mendapat simpati masyarakat,” katanya. (rya/*)
Editor: Ferly