SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG —Pemberian makan bergizi gratis program Presiden Prabowo Subianto disambut riang gembira oleh para siswa di tiga kelas SMP Negeri 10 Palembang, Kamis (21/11/2024).
Para siswa di kelas 7,8 dan 9 mulai mencoba menu gratis tersebut saat makan siang tiba sekitar pukul 12.10 WIB, usai acara pembukaan simulasi pemberian makanan bergizi.
Para pelajar itu menikmati sajian dalam wadah yang berisi sepotong ayam teriyaki, tumisan kacang labu tempe, buah pisang, susu UHT coklat, nasi dan air mineral.
Setelah mencoba menu simulasi dari Pemkot Palembang, siswa berharap bisa setiap hari mendapatkan hidangan gratis supaya uang jajan harian bisa ditabung dan tak perlu bawa bekal nasi dari rumah.
Salah satunya Nanda dari kelas 8 yang berharap bisa makan gratis sampai lulus sekolah supaya tidak merepotkan sang ibu untuk memasak, karena dia sering membawa bekal dari rumah.
Meski membawa makanan dari rumah, Nanda menyebut masih diberi uang jajan. Sehari dia mendapat jatah Rp7.000 untuk jajan. Nanda paling senang makan siomay yang dijual di kantin sekolah.
Siswa lainnya Ridho dari kelas 9, setelah mencoba menu simulasi dari Pemkot, ia berharap bisa setiap hari mendapatkan hidangan gratis supaya uang jajan harian dia bisa ditabung dan terkumpul untuk membeli playstation.
“Kalau tiap hari kan enak, jadi bisa beli PS 5 biar bisa main, soalnya mama masih belum ngizinin (untuk beli),” katanya.
Ridho dalam seminggu diberi uang jajan sekitar Rp 90-100 ribu, biasanya kalau di sekolah ia sering membeli nasi uduk, pempek dan jajanan gorengan lain. “Tadi enak makannya, kalau emang bisa setiap hari, menu-menu beda siapa yang ngga mau,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang Adrianus Amri menyampaikan, pemkot masih akan melakukan simulasi makan bergizi gratis sampai akhir 2024 dan realisasi program dipastikan berjalan tahun depan.
“Kalau di Palembang kita satu menu tiap siswa itu Rp15.000. Kalai kemarin estimasi Rp25.000-30.000 itu dari pusat. Kalau dari Palembang juga menyesuaikan harga bahan mentah yang berbeda dari pusat. Ke depan masih menunggu juknis apakah tiap hari atau tidak dan bagaimana jadwalnya,” jelasnya. (Nda)
Editor: Edi