SUMSELHEADLINE.COM, JAKARTA — Berada di pusat Kota Palembang, rumah sususn (Rusun) 26 Ilir terlihat makin usang. Sejak dibangun 44 tahun lalu tak kunjung diperbaiki oleh Perusahaan Umum (Perum) Perumahan Nasional (Perumnas).
Hal ini menarik perhatian Penjabat Walikota Palembang, A Damenta, mengingat pentingnya keindahan wajah kota. Karena itu, dilakukanlah audiensi bersama jajaran Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) di Jalan Mayor Jenderal DI Panjaitan, Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Audiensi kali ini membahas terkait rencana revitalisasi kawasan kumuh persisnya di area Rumah Susun (Rusun), Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Palembang.
Pj Walikota mengatakan bahwa jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang memiliki beberapa program terkait penataan ruang dan juga layanan dasar, sehingga perlu berkoordinasi dengan stakeholder terkait terutama Perum Perumnas.
Dalam kegiatan ini, PJ Walikota juga menjelaskan bahwa ia bersama jajaran sudah melakukan tinjauan langsung di lokasi rumah susun. Kawasan rusun ini sudah seharusnya menjadi perhatian serius karena termasuk daerah yang padat penduduk di tengah kota dengan kondisinya yang sudah tak layak huni.
Terlebih lagi umur bangunan yang sudah cukup tua berdiri sekitar tahun 1980an yang terdiri dari kurang lebih sekitar 3.250 kepala keluarga. “Poin utamanya setelah kami lihat memang sudah tidak layak sebagai tempat hunian, tempatnya tidak sehat untuk itu kami ingin mengetahui apa program selanjutnya dari Perum Perumnas,” kata A Damenta.
A Damenta berupaya agar revitalisasi kawasan rusun bisa terealisasi dengan secepatnya. “Target kami, paling tidak sampai akhir tahun ini sudah ada eksekusi termasuk persoalan sampah dan drainase,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Perum Perumnas Imelda Alini Pohan menyambut baik apa yang sudah dipaparkan oleh PJ Walikota Palembang. Imelda mengungkapkan bahwa sebenarnya persoalan rusun di IB 1 sudah menjadi pembahasan Perum Perumnas sejak tahun lalu.
“Kita juga melalukan koordinasi dengan pihak terkait yang fokus dengan pemukiman kumuh dan sebenarnya ini sudah masuk dalam rencana ke depannya Perumnas,” ujarnya. (Nda/ril)
Editor: Edi