SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Dalam rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Palembang, disebut telah dipetakan setidaknya 12 Tempat Pemungutan Suara (TPS) perlu pengamanan ekstra.
TPS yang diantisipasi masuk dalam kategori rawan/ sangat rawan karena dikhawatirkan beberapa hal seperti beredarnya hoaks, provokasi, serta isu suku, ras, antaragama (SARA) dan lainnya.
Kapolrestabes Kota Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, telah diklasifikasikan pola pengamanan di TPS, dengan kategori kurang rawan, rawan dan sangat rawan.
“Untuk di TPS kurang rawan disiagakan 2 petugas Polri, TPS rawan dan sangat rawan 2 petugas disesuaikan dengan yang sudah disusun,” katanya, Senin (29/1/2023).
Kompol Harryo mengatakan, 12 TPS masuk kategori sangat rawan (ada di perbatasan Palembang – Banyuasin) karena ada diperbatasan dan awalnya tidak masuk wilayah hukum Palembang.
“Setelah dikoordinasikan dengan KPU dan Pemkab Banyuasin ternyata masuk ke wilayah Kota Palembang. Petugas kami akan standby dan mobile untuk melakukan pengamanan,” katanya.
Polrestabes Kota Palembang menurunkan 1.784 personil diantaranya bantuan personil dari 144 Polda Sumsel dan Kodim 0418 Palembang.
“Petugas melakukan pengamanan di objek vital 4.777 TPS, dimana disana 1.225.548 DPT Kota Palembang akan menyalurkan suaranya ,” katanya.
Sementara itu PJ Walikota Palembang Ratu Dewa mengatakan, untuk pengamanan ada 9.000 lebih petugas Linmas di bawah koordinasi Satpol PP Palembang.
“Untuk menyukseskan Pemilu serentak pertama kalinya, kita tidak bisa kerja sendiri tapi kerja sama dengan semua pihak, tokoh agama dan masyarakat, agar kondusif dan aman,” katanya.
Untuk kelancaran Pemilu 2024, Pemkot Palembang telah menghibahkan dana Rp138 miliar yang dianggarkan di APBD 2023 40 persen dan APBD 2024 60 persennya.
“Mari sama-sama kita jaga ketertiban dan keamanan pesta demokrasi ini, silakan datang berbondong-bondong ke TPS untuk tidak Golput,” katanya. (Nda)
Editor: Edi