SumselHeadline.com Media Lokal Menjangkau Global
SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Kepastian majunya Eddy Santana Putra ( ESP) menjadi Calon Gubernur ( Cagub) Sumsel pada Pilkada 2024 yang menyisakan waktu kurang dari tiga bulan, mengubah konstalasi politik di Sumsel.
Kemunculan mantan Walikota Palembang yang juga kader Partai Gerindra itu dinilai banyak pihak bakal berdampak bagi pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati ( Matahati).
Penilaian itu diadasari bahwa ESP dan Mawardi Yahya (MY) memiliki basis suara di Kabupaten Ogan Ilir, mengingat ESP adalah putra daerah dari Ogan Ilir. Bahkan nama besar dan keluarga besar ESP masih sangat berpengaruh di daerahnya.
“Dukungan masyarakat Ogan Ilir kepada ESP masih begitu besar, sehingga diprediksi akan menggerus suara MY,” jelas pengamat politik Sumsel, Adriansyah, MSi kepada wartawan di Palembang.
Menurutnya, selain kemungkinan menggerus suara MY di Ogan Ilir, kehadiran ESP juga kemungkinan akan membawa gerbong dukungan akar rumput Partai Gerindra yang dikenal militan.
“ Saya kira akar rumput Partai Gerindra akan lebih banyak yang mendukung. Mereka sudah jauh lebih mengenal ESP,” papar Adriansyah yang juga Direktur Sriwijaya Poltrack Institute ini.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil survey berbagai lembaga kredibel kemunculan paslon Era ( Eddy Santana Putra-Rizky Aprilia) ini lebih banyak berdampak bagi pasangan Matahati, mengingat ceruk atau lumbung suaranya beririsan sangat tebal. Terutama di Palembang dan Ogan Ilir.
Mengenai pengaruh pasangan Era dengan pasangan HDCU (Herman Deru-Cik Ujang) , menurut Adriansyah, tidaklah signifikan, mengingat ceruk dan basis suara antara HDCU dan Era sangat berbeda.
Basis daerah dan karakteristik pemilih HDCU dan Era itu amat berbeda dan tidak beririsan. Sehingga pengaruhnya sangat kecil atau hampir tidak ada.
“Sebenarnya kemunculan padangan Eddy Santana-Rizki Aprilia ini lebih menguntungkan HDCU yang basis suaranya tidak terganggu sama sekali. Sehingga wajar jika dari berbagai hasil survey pasangan HDCU masih tetap unggul jauh dari paslon lainnya” jelas dosen Ilmu Politik salah satu perguruan tinggi di Sumsel ini. (fer)
Editor: Fer
