SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Gotong Royong Jumat Bersih yang dilakukan Pemerintah Kota Palembang setiap hari Jumat jadi salah satu upaya penanganan banjir.
Penjabat Walikota Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta mengatakan, Jumat bersih gotong royong membedah kanal kecil, drainase, dan anak sungai yang mengarah ke Sungai Musi.
“Setiap Jumat itu paling tidak sepanjang 5 Kilometer (Km) dibersihkan dari sedimentasi, sampah, rumput, eceng gondok,” katanya, Jumat (8/11/2024).
Sejak menjabat sebagai Penjabat Walikota Palembang pertengahan Juni lalu, A Damenta menargetkan sesuai dengan peta sepanjang 785 Km drainase dan anak sungai yang harus dibersihkan.
“Sampai dua pekan lalu sekitar 400 Km lebih sudah diatasi, sampah dan pendangkalan di keruk dan diangkat. Ini harus dirawat terus karena menyambung ke Sungai Musi,” jelasnya.
Damenta mengatakan, gotong royong dilakukan mulai dari Ulu hingga Ilir. Maka perlu kerjasama yang baik antara Pemkot, camat, lurah dan warga.
“Bahkan saya salut ada masyarakat yang merelakan tanah dan kebun yang jadi penyebab banjir (menutupi saluran) rela di bongkar,” katanya.
Kegiatan gotong royong ini sangat baik dilakukan karena dampaknya di samping lingkungan bersih juga bisa mengembalikan peninggalan zaman dulu yang terlupakan.
Pihaknya berhasil menemukan jejak-jejak bersejarah seperti di 10 Ilir. Tempat masuknya skoci zaman Cheng Ho. “Termasuk di Talang Jambe, dimana zaman dulu kapalnya bersandar di Sungai Musi lalu menaiki skoci lewat anak-anak sungai,” katanya.
Sayangnya saat ini sebagai besar anak sungai sudah hilang. Dari sekitar 725 anak sungai, tersisa hanya tinggal 114 anak sungai saja. (Nda)
Editor: Edi