MULAI 12 Mei 2024 jemaah haji Sumatera Selatan (Sumsel) dan Bangka Belitung (Babel) mulai diberangkatkan dari Embarkasi Palembang dengan didampingi petugas haji. Salah satu petugas haji yang bertekad ingin menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji 2024 ini yakni Saefudin Latief, sebagai Ketua Kloter 3.
Saefudin Latief memegang kendali atas perjalanan ibadah haji kloter 3 asal Kota Palembang, yang tiba di asrama haji pada 13 Mei 2024 dan berangkat ke tanah suci pada 14 Mei 2024.
“Motivasi menjadi petugas haji karena saya ingin melayani dan mendampingi para tamu Allah ini beribadah, melaksanakan rukun Islam kelima,” katanya, Senin (13/5/2024).
Seperti diketahui, petugas haji merupakan elemen penting yang akan menentukan sukses dan tidaknya penyelenggaraan ibadah haji. Dari mulai sejak proses pemberangkatan, puncak prosesi di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) sampai dengan mengawal para jemaah kembali ke tanah air Indonesia.
“Ini adalah kali kedua saya menjadi petugas haji sejak 2012 lalu,” kata pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang. Menurut Saefudin tentu ada beberapa perbedaan kondisi saat dirinya menjadi petugas haji 12 tahun lalu dengan saat ini.
“Yang berbeda diantaranya jumlah jemaah menjadi lebih banyak, dulu sekitar 350, sekarang mendampingi 450 jemaah,” katanya. Selain itu, hal yang patut disyukuri saat ini karena sebagian besar jemaah adalah lanjut usia (lansia), ada kemudahan dengan disediakannya layanan fast track hingga tagline ‘ramah lansia’.
“Termasuk layanan makanan sekarang full di tanggung negara, kalau dulu sebagian harus cari sendiri,” katanya. Soal layanan makanan pun, saat ini jemaah boleh request menu makanan apa yang diinginkan dan kemungkinan ada pantangan menu tertentu terkait kesehatan.
Ini juga berlaku bagi petugas kloter haji termasuk Saefudin yang hanya bisa mengonsumsi ikan laut, tempe, tahu, telur dan sayuran saja. Mengingat menu di Arab Saudi dominan daging-daging ini diakui Saefudin menjadi tantangan tersendiri untuknya.
“Saya terbiasa sehari-hari tidak makan daging ayam, sapi ataupun kambing, tapi Alhamdulillah bisa pesan menu khusus tidak hanya petugas tapi juga jemaah,” katanya.
Pola makan inilah juga yang menjadi salah satu faktor mantan Kabag Humas Kemenag Sumsel ini terlihat awet muda di usianya ke-48 tahun. “Selalu menjaga kesehatan, menjaga pola makan, olahraga, membuat pikiran senang, tidak makan daging sejak saya kecil,” katanya.
Pada penugasannya yang kedua ini, karena tanah suci semakin panas sekitar 50 derajat celcius, maka jemaah diantisipasi jaga kesehatan, mengikuti arahan tim dokter, dan membawa air mineral agar tidak dehidrasi.
“Jika melihat pengalaman dulu paling sering ada aduan jemaah belum kembali pemondokan atau kesasar. Hal uniknya kita ketemu orang yang sepuh semuanya yang harus kita didampingi,” tambahnya. (Pitria)
Editor: Edi