SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Harga cabai di pasar tradisional dan modern meroket sejak beberapa pekan terakhir. Tak tanggung-tanggung per kilogramnya mendekati Rp 100.000.
Seperti di Pasar 26 Ilir, KM 5 dan Plaju, harga cabai merah keriting biasanya berkisar Rp 30.000 per kilogram, naik jadi Rp 60.000 – Rp 70.000 per kilogram.
Cabai rawit setan/ burung Rp 80.000 – Rp 90.000 per kilogram dari biasanya Rp 35.000 – Rp 40.000 sampai paling mahal Rp 55.000.
Salah seorang pedagang cabai di Pasar Km 5, Rusmi mengatakan, cabai rawit dan merah keriting ini ada yang dipasok dari luar Sumatera.
“Kabarnya karena kemarau dan hama, pasokan dari Pagar Alam sedikit, jadi ada yang dari luar Sumsel seperti Jawa,” katanya, Minggu (5/11/2023).
Karena pasokan tidak banyak, kata Rusmi wajar saja jika harganya mahal.
“Kami mengikuti harga dari distributor kalau tidak ya kami rugi,” katanya.
Soal harga cabai yang juga jadi penyebab inflasi di Palembang ini, PJ Walikota Palembang meninjau langsung ke Pasar Satelit Sako, usai subuh berjamaah.
Ratu Dewa mengatakan, bahwa adanya kenaikan harga seminggu terakhir ini mengakibatkan terjadinya penurunan pembelian dari konsumen.
“Setelah kita lakukan komunikasi dengan beberapa pedagang, memang ada kenaikan dari distributor,” kata Dewa.
Maka Dewa memberikan instruksi kepada Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dirut PD Pasar serta Bidang Perekonomian secara bersama agar untuk menemukan solusi secepatnya.
“Setidaknya kita melakukan kerjasama dengan provinsi lain dan kabupaten lainnya yang bisa mensuplay sehingga harga cabe di pasar bisa terkendali,” katanya. (Nda)
Editor : Edi