SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Pasca lebaran Idul Fitri 1444 H/ 2023 menuju Idul Adha, harga daging ayam dan telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional Palembang tetap mahal.
Tidak hanya di pasar tradisional? tetapi juga di pasar modern, kenaikan harga cukup signifikan dibandingkan hari-hari biasanya.
Kenaikan harga itu, menurut sejumlah pedagang baik di Pasar Kamboja, 26 Ilir juga KM 5, terjadi sejak setelah lebaran Idul Fitri harga tidak turun. Bahkan lebih mahal akhir-akhir ini.
Harga daging ayam Rp 30.000/ kg, telur ayam ras Rp 30.000/ kg, bawang merah Rp40.000/ kg, bawang putih Rp35.000/ kg.
Sedangkan harga cabai turun dan terbilang normal, seperti cabai burung Rp30.000 – Rp40.000/ kg, cabai rawit Rp30.000/ kg, cabai merah Rp20.000/ kg.
“Harga saat sebelum lebaran memang naik, tapi setelah lebaran rupanya tambah naik lagi terutama telur dan daging ayam,” kata Tina, pengunjung pasar 26 Ilir.
Salah seorang pedagang di Pasar KM 5, Yus mengatakan, tingginya harga ayam potong dan telur ayam ras ini karena banyaknya permintaan dari pembeli untuk hajatan.
“Stok dari distributor memang agak berkurang, selain itu juga saat ini banyak permintaan karena musim hajatan, beberapa pedagang juga dapat pesanan daging ayam,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang Reimon Lauri mengatakan, kenaikan harga ayam dan telur ini karena beberapa faktor
Di antaranya faktor cuaca yang panas menyebabkan banyaknya ayam yang sakit. Tak hanya itu, karena produksi sedikit, banyak juga peternak yang usahanya tutup sementara.
“Permintaan meningkat juga karena banyaknya acara hajatan setelah Idul Fitri ini dan Idul Adha,” katanya.
Menurutnya, berdasarkan keterangan pedagang, kenaikan juga karena banyaknya permintaan dari luar propinsi, diantaranya Jakarta. (Nda)
Editor : Edi