SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Anjas (27), warga Jalan Bina Warga 2 Kelurahan Duku kecamatan IT 2 Palembang, harus batal menikahi kekasih hatinya, hanya karena uang Rp 700 ribu.
Menurut kakak perempuan Anjas yakni Elsa (29), sang adik batal menikah dengan calon mempelai wanita H-1 acara, karena kesepakatan nikah tak sesuai. Hal tersebut disebabkan lantaran calon mempelai wanita meminta kekuarangan uang Rp 700 ribu dari uang keperluan tambahan Rp 7 juta.
Pihak Anjas pun menyanggupi permintaan tersebut dengan mencicilnya. Namun saat berkunjung ke rumah calon mempelai wanita di Baturaja, Sumatera Selatan itu, Anjas dan keluarga dibuat terkejut dengan kondisi persiapan rumahnya jelang H-1 pernikahan.
Bagaimana tidak, wanita itu sebelumnya mengklaim jika uang tambahan tersebut dibuat untuk kebutuhan tenda dan lain-lain. Namun faktanya, ketika sampai di rumahnya, Anjas tak melihat adanya tenda untuk pernikahan.
“Itu uang tambahan untuk orangtua dia katanya, untuk tenda bayar beli ayam dan lain sebagainya, Tapi ketika kami datang, semua persiapan itu tidak ada,” ujar Elsa, Sabtu (24/12/2023).
Sementara Anjas mengatakan, jelang pernikahan calon mempelai wanitanya ini meminta uang tambahan sebesar 7 juta. Namun Anjas mengaku syok melihat keadaan tenda yang dipesan seperti tenda untuk acara kematian.
“Persiapannya kayak orang kematian malahan, tenda terpal saja. Biasanya kan ada tenda putih biru. Ini sama sekali tidak ada, hanya terpasang satu terpal,” kata Anjas.
Selain itu, Anjas mengaku tak terima dan sakit hati melihat perlakuan mantan tunangannya itu terhadap ibunya. Pasalnya, wanita tersebut sempat mengancam hingga menunjuk sang ibunda tidak sopan, hingga membuat Anjas bersikeras membatalkan pernikahan tersebut pada H-1 pernikahan.
“Jelas saya marah, muka ibu saya ditunjuk-tunjuk, bahkan ibu saya dibentak karena uang yang diminta kurang Rp 700 ribu. Padahal sebelumnya uang sebesar total Rp 40 juta dan emas dua suku sudah kami serahkan,” jelasnya.
Sebelumnya, pihak keluarga Anjas mendapat kabar bahwa uang mahar Rp 40 juta tersebut telah dipakai pihak keluarga wanita untuk membeli motor Yamaha N-max.
“Kami diberi tahu tetangganya, seminggu selesai lamaran keluarganya beli motor baru. Memang uang Rp 40 juta itu diserahkan saat lamaran, Tak hanya itu wajik 20 loyang dan dodol 10 loyang, serta bolu, juga pakaian dan yang lain permintaan keluarga mempelai wanita juga sudah kami turuti dan kami antarkan,” kata Anjas.
Kini Anjas mengaku sudah merelakan pernikahannya yang gagal dan tidak ingin menuntut apa pun dari pihak mempelai wanita. “Sudahlah, mungkin bukan jodoh saya dan saya bersyukur mengetahui keburukannya dari sekarang. Saya sudah berusaha untuk ikhlas,” imbuhnya. (Ela)
Editor : Edi