Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD

Maya Putus Sekolah Gara-gara tak Punya Handphone

SUMSELHEADLINE.COM, SEKAYU–Sejak menjabat Pj Bupati Muba, Drs Apriyadi MSi terus melakukan sejumlah perubahan di Muba. Dia sangat konsen dengan masyarakat kecil.

Seperti yang dilakukannnya saat pulang dari sholat Jumat (12/8/2022) di Masjid An-Nur, Sekayu. Mantan Sekda Muba itu mendatangi kediaman salah satu anak peserta didik yang putus sekolah di bangku Sekolah Dasar (SD) di Sekayu saat pandemi COVID-19.

Putusnya sekolah bocah bernama Maya tersebut disebabkan sang ibunya, Diana tak mampu membelinya handphone (HP) dan kuota untuk mengikuti proses belajar secara daring.

“Sekarang harus sekolah lagi, karena sudah tatap muka 100 persen. Kalau ada yang minta duit untuk nyambung sekolah nanti lapor sama saya, di Muba ini sudah sejak lama sekolah jenjang SD-SMP gratis,” tegas Apriyadi.

Tulisan lainnya :   Belasan Mobil Transmusi di Terminal Alang-alang Lebar Terbakar

Menurutnya, pihak sekolah harus peka dan jemput bola memecahkan persoalan anak-anak yang putus sekolah.

“Ya, harusnya kalau si anak tidak sekolah lagi didatangi kerumahnya, tanya apa kendalanya. Peran kita juga jangan sampai anak-anak di Muba ini putus sekolah karena hal-hal yang masih bisa diatasi,” katanya.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Muba itu juga memberikan bantuan sembako dan mendesak agar sang ibu segera memasukan kembali anaknya ke sekolah.

“Besok Senin masuk sekolah lagi, ikut belajar dan bermain dengan teman-teman seperti biasa, apalagi anak tersebut sekarang sudah kelas tiga SD,” ucapnya.

Tulisan lainnya :   Dandy Mau Minta Maaf

Sang ibu Diana, mengucapkan rasa terima kasih kepada Bupati Apriyadi yang sengaja secara langsung mendatangi kediamannya dan meminta agar si buah hati kembali sekolah.

“Terima kasih pak Bupati, saya akan kembali memasukan anak saya untuk ikut sekolah. Terima kasih yang banyak atas perhatian pak Bupati,” ucapnya.

Ia mengaku, anaknya Maya putus sekolah saat pandemi terjadi, dan mengharuskan aktifitas sekolah secara online dengan menggunakan HP Android dan kuota untuk belajar.

“Sementara saya tidak punya biaya untuk beli HP Android dan kuota untuk kebutuhan anak saya sekolah,” tandasnya.(ril/*)

Check Also

Para mahasiswa UI membentangkan sejumlah spanduk bertulisakan protes atas beberapa kebijakan pemerintahan Prabowo, Senin (17/2/2025). Foto: Kompas.com.

Mahasiswa Bergerak, Minta Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis

SUMSELHEADLINE.COM, JAKARTA — Ribuan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bergerak menggelar aksi di Jakarta, Senin (17/2/2025). …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *